Jumat, 15 Februari 2013

Masa Anugerah yang memutarbalikkan Logika semu

Adalah pemberian dari Yang Maha Menciptakan. Yang Maha akhirnya berkenan merubah apa yang menurut logika semu dari pikiran manusia menjadi sebuah kepercayaan yang luar biasa. Datanglah, menarilah dan bernyanyilah, kami siap menyambutmu dengan penuh kesadaran bahwa kaulah Yang terjanjikan dariNya. Selamat datang buahku, kami bahagia engkau mau memilih kami untuk menjadi penjagamu. Yang terjanjikan sudah datang, Yang menjaga disiapkan.

Masa sadar lelap

48 jam lamanya rasa itu tak kunjung datang, pelbagai cara telah dilakukan. Aku lelah sekali, namun aku tak tahu solusinya. Masa ini adalah dimana sang sadar berhasil memenangkan sang lelap. Itu...itu bantuan telah datang, tapi mengapa sang sadar tetap gagah di sana? Mengapa dia tak takut dengan sepasukan bantuan yang kudatangkan? Jadi, haruskah aku berucap selamat datang 48 jam ku yang kedua? Aku lelah. Aku ingin sang lelap menguasaiku sekarang, hingga saatnya lelapku cukup dan aku membutuhkan sang sadar kembali.

Minggu, 09 Desember 2012

Masa Labil

Sebuah firman berkata bahwa Lidah adalah bagian kecil dari tubuh kita, namun bisa memegahkan ataupun merusak sebuah keadaan. Oleh karenanya, berhati hatilah dengannya. 
Namun menurutku, pikiranlah yang jauh lebih bisa memegahkan dan merusak sebuah keadaan. 

Selasa, 04 Desember 2012

Masa Tak Terguna

Indahnya malam ini jika aku menjadi dia. Dia yang menjadi tempat pelariannya selama ini. Aku iri kepadanya, padahal sepatutnya, dialah yang iri padaku. Mengapa terbalik? Dia yang mampu mendengar keluhan. Dia yang mampu mendengar bahkan senyuman sekalipun. Oh... dia, walaupun dia tak memilikinya, namun sebenarnya dialah sang pemilik. Akulah sang pemenang yang saat ini kalah oleh dia. Namun percayalah, masa ini tak lama, asalkan kau tetap setia secara raga dan jiwa. Lihat, kesedihan kadang membuatmu rela menyerahkan sebagianmu untuk ada di pundaknya, bukan di pundakku.
Aku hanya percaya pada masa saat aku akan ada di sana, walaupun ragaku tidak.

Masa ...

Inilah saat dimana untuk pertama kalinya aku tidak memahami sedang berada di masa yang mana. Di saat masa menunggu tidak lagi menjadi sempurna karena yang ku tunggu entah di mana. Di saat aku mestinya berada di sana, namun tanpa daya aku harus jauh darinya. Di saat seharusnya pundak ini ada untuknya tempat menangis. Di saat selayaknya telinga ini ada di depan mulutnya supaya darinya keluar cerita. Di saat raga ini sepatutnya berada tepat di depannya, namun akhirnya tergantikan oleh raga lain. Di saat hati ini memberontak marah karena merasa tak berguna, namun mengertilah, aku tak bisa saat ini.
Namun, lihatlah di masa di mana saat bahagia itu datang, aku pastikan seluruh raga, jiwa, nyawaku ini ada selalu bersamamu. Sampai kapanpun dan apapun yang terjadi.
Cinta ini sangat menyiksaku sehingga perihnya takkan hilang termakan waktu.
Aku mencintaimu....sangat.

Kamis, 04 Oktober 2012

Masa Nyaris

Seringkali keputusanku berbuah nyaris. Terhadapkan dengan pelbagai pertimbangan yang seringkali hanya dilupakan adalah penyebab dari sebuah keadaan. Masih selamat adalah hanya karena keputusanNya. Tindakan yang bodoh, tetapi dengan kasih dan sayangNya, kehidupan masih menjadi ada sekarang. Kenyarisan menjadi sebuah manifestasi dari rupa-rupa keberuntungan bagiku. Tuhanku, terimakasih untuk ajaranMu.

Senin, 01 Oktober 2012

Masa Pembuktian

Selayaknya kehidupan yang berujung kepada kematian, demikian pulalah kesetiaan selalu berujung kepada sebuah pembuktian. Hanya sejauh mataku memandang. Hanya sebesar hatiku merasa. Dan hanya semata doa. Tuhanku, inilah aku.

Masa Kedamaian

Sejauh mana aku memandang suatu benang kehidupan, selama aku meminang sang benang sebagai wujud syukur atas karuniaNya dan sepanjang rajutan kasih tetap ada di dalam hidupku, maka kedamaianlah ganjaran yang akan kudapatkan.
Sejauh mana adalah selayak aku yang saat ini bersepakat dengan seluruh aspek tubuhku mulai dari raga hingga jiwa untuk selalu memandang bahwa pecahan-pecahan ajaib dari kehidupanlah yang membuatku bertahan dalam mengarungi kedamaian.
Meminang benang kehidupan dengan menggunakan seutas untaian syukurlah yang membuatku tertawa saat seharusnya menangis.
Dan rajutan kasihlah yang menarikku erat, sangat lekat kepada Tuhanku, sehingga menangispun atau tertawapun aku tetap tak bisa lari dari Masa Kedamaian.
Tuhanku, damai itu sungguh terasa.

Sabtu, 27 Juni 2009

Masa Bahagia

Bagaimanakah menerjemahkan kata bahagia ?
Saat kita bersyukur untuk segala sesuatu yang terjadi di kehidupan kita, barulah kita bisa merasakan kebahagiaan itu.

Minggu, 10 Mei 2009

Masa Pengandaian

"Andai aku menjadi" dan "Aku ingin menjadi"...
Ber-andai untuk selalu mendapatkan yang terbaik, tapi saat mendapatkan yang terbaik pun tidak selalu menjamin dahagaku terpuaskan.
Aku menempatkan "pengandaian" ku di posisi yang tinggi, sehingga saat aku jatuh, aku masih berada di posisi paling tidak pada ketinggian di atas rata-rata impian orang, sehingga keputusasaan tidak menyerangku. Sesaat saja, dan aku bangkit kembali.
Harapan & bersyukur adalah alasanku masih hidup sampai dengan saat ini.
Ada mimpi yang masih harus aku kejar. Ada harapan dari cahaya yang kulihat. Dan ada hati yang menuntun perjalanan kehidupanku.

Masa Kemungkinan

Istilah baru dalam hidupku.
Semua jalan memang penuh kemungkinan. Besar dan kecil Tuhan lah yang mengatur. Bagian kita sebagai manusia ciptaan-Nya adalah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin.

Unik memang, saat aku melihat "gunung" itu sangat besar dan tinggi, aku merasa tidak akan mampu melewatinya. Tapi aku tersadar, mampu atau tidak mampu bukanlah aku yang memutuskan dan toh Dia tidak memberi hal-hal yang tidak akan mampu aku pikul.

Sejenak ku tersadar, sejenak ku terdiam dan secepatnya aku ambil keputusan untuk meneruskan kehidupanku, demi orang-orang yang mencintaiku.

Senin, 27 April 2009

Masa Kontemplasi

Adalah satu waktu dimana kita dituntut untuk mengerti dan mengenal betul tentang diri kita. Tak jarang orang-orang hanya membiarkan tubuh dan jiwa nya berfungsi sebagai bagian yang hanya menjalani roda kehidupan. Pasrah memang baik dan merupakan kewajiban kita sebagai anak-anak Nya. Tetapi manusia diberikan rasa dan karsa, jiwa dan raga. Kita diberikan kontrol secara penuh terhadap kehidupan kita.
Merenunglah, ambil sedikit waktu mu dan mulai berpikir. Kemanakah sekarang ini kita berjalan dan dimanakah kita sekarang. Apakah yang kita jalani sekarang sejalan dengan "goal" yang telah kita tetapkan? Atau jangan-jangan kita malahan tidak mempunyai tujuan sama sekali dalam hidup kita.
Sederhana namun barmakna sangat dalam. Mulai saat ini ambil sedikit waktu mu, kontemplasi lah dan temukan jalan hidupmu.

Masa Pendewasaan

Banyak hal yang terjadi pada masa seperti ini. Tapi inilah hidup, tidak hanya berhenti begitu-begitu saja. Perubahan adalah teman yang sangat tepat dengan Masa Pendewasaan, tergantung kita menyikapi hal tersebut.
Beberapa tidak ingin melepaskan kondisi nyaman nya saat itu, tetapi banyak orang pula memilih untuk meninggalkan kenyamanan nya demi mendapatkan kehidupan yang baru dan tantangan yang baru. Butuh keberanian yang besar memang.
Tidak banyak yang tahu kapan kah masa itu datang. Malahan terkadang seseorang harus dihadapkan oleh situasi yang sedemikian sulit terlebih dahulu agar mata hati dan raga nya terbuka bahwa saat nya telah tiba untuk berubah dan menjadi lebih baik.
Awalnya memang terkadang sakit, perih, pedih, penuh keputusasaan. Tetapi berserah kepada Nya adalah tindakan yang paling tepat, karena Beliau melihat hati yang mau dan mampu untuk diubahkan.

Masa Depan

Siapa yang mengetahui masa depan?
Masa depan adalah milik Yang Maha Kuasa, dan bagian kita adalah berusaha semaksimal mungkin baik itu rasa maupun karsa, raga maupun jiwa.